Surat Kecil Untuk Tuhan
SINOPSIS
Novel Surat
Kecil Untuk Tuhan ini menceritakan gadis
yang bernama Keke yang terkena penyakit Rabdosmiosarkoma, sejenis penyakit
langka yang jika di bahasa Indonesiakan merupakan penyakit kanker jaringan
lunak. Keke merupakan pasien pertama yang mengidap penyakit langka ini di
Indonesia, di usianya yang baru 13 tahun keke sudah divonis mengidap kanker
jaringan lunak ini. Dalam waktu yang teramat singkat, yakni lima hari saja
penyakit ini telah berhasil merubah wajah Keke. Wajahnya menjadi tidak menjadi
cantik layaknya gadis seusianya yang masih belia. Layaknya monster yang
mengerikan bisa juga dibilang begitu untuk anak-anak seusianya.
Perjuangan
Keke yang keras digambarkan oleh penulis dari bagaimana melawan penyakitnya
itu. Keke terus berjuang melawan cobaan yang dia terima dengan tegar dan berani
menghadapinya. Dari sinilah pesan yang bisa didapat oleh pembaca, bahwa setiap
cobaan harus kita hadapi. Dunia kedokteran Indonesia patut berbangga karena
penyakit Keke sempat sembuh dan berbuah manis tentunya. Hal ini disorot oleh
dunia tentang penanganan penyakit langka yang dialami Keke. Lalu bagaimana cara
dokter Indonesia menyembuhkan penyakit Keke ini yang notabene adalah penyakit
ganas. Namun pertanyaan tersebut belum mendapatkan klarifikasi, penyakit Keke
kambuh lagi. mematahkan senyum keceriaan dan semangatnya. Penyakitnya bertemu
kembali menyerang tubuhnya. Keke menyadari bahwa umurnya sudah tidak panjang
lagi dengan obat dan lainnya. Pada tanggal 26 Desember 2006 ia meninggal dunia.
Sebelum meninggal Keke menuliskan sebuah surat, dan surat ini yang dijadikan
judul Surat Kecil Untuk Tuhan. Berikut petikan suratnya:
Andaikan.....semua
dapat terulang kembali,
Tetapi
pernahkan anda berfikiran tentang itu?
Pernahkah
anda mengira-ngira apa yang akan terjadi
Jika
semuanya dapat terulang kembali?
Tuhan.............
Andai aku bisa kembali
Aku tak ingin ada tangisan di dunia ini
Tuhan............
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang
Sama terjadi padaku
Terjadilah pada orang lain
Tuhan..........
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu?
Tuhan.........
Bolehkah aku memohon satu hal kecil pada-Mu
Tuhan...........
Biarkanlah
aku bisa melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Menggunakan
Kritik Objektif Pada Novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” Karya Agnes Devonar
Berdasarkan
sinopsis diatas, dapat disimpulkan bahwa
novel karya Agnes Devonar ini bertemakan “Perjuangan Seorang Gadis Menghadapi
Penyakit Ganas”. Tokoh dari novel ini terdiri dari Keke, Ayah Keke, Andy, Kakak
Kiki, Sahabat-sahabat Keke dan Prof Hata. Penokohan yang pertama yang dimiliki
oleh Keke selaku tokoh utama, ia memiliki sifat yang Sabar, tidak mudah
menyerah dan tabah. Salah satu kutipannya adalah “Aku adalah Keke yang kuat dan selalu berjuang dalam keadaan apapun”(halaman
19). Tokoh yang juga berpenngaruh dalam novel ini adalah Ayah KeKe. Ayah Keke
memiliki sifat yang tidak mudah menyerah, baik hati dan perhatian “Ayah sungguh luar biasa, tidak ada kata
pantang menyerah darinya untuk menyelamatkan hidupku.”(halaman 21) dan juga
kutipan “Aku mengerti apa yang Ayah lakukan
untuk kebaikanku”(halaman 15). Tokoh yang ketiga adalah Andy, ia memiliki
sifat sabar dan baik hati. Salah satu kutipannya ” Dia datang membawa obat-obatan yang harus
ku makan”(halaman 19). Selanjutnya penokohan yang dimiliki Kak Kiki. Ia
memiliki sifat yang pandai, Kutipannya “sedangkan
Kiki, kakakku ke-dua sibuk dengan kerajaan pendidikan dia. Anaknya rajin dan
pandai sekali. Terkadang setiap aku mengalami kesusahan dalam pelajaran
sekolah. Dia yang terdepan menjadi guru privatku.” (halaman 2). Tokoh yang selanjutnya
adalah Prof. Hata, ia memiliki sifat yang baik hati “Pak Hata terlihat ramah pada jumpa pertamaku. Sobat, tahukah apa yang
terjadi ketika Aku bertemu dengannya? Hatiku terasa senang. Orangnya hangat dan
baik.” (halaman 21). kemudian
juga ada tokoh Sahabat-sahabat Keke yang baik, setia menemani keke pada saat-saat terakhir keke
baik, setia kawan. Hal ini dapat dibuktikan pada kutipan “Hal pertama yang kulakukan ketika aku kembali ke bangku sekolah, yaitu
Kuletakkan tanganku dan kusentuh dengan jariku. Rasa lembut meja coklat ini
nyaris telah kulupakan. Fadha dan teman-temanku hanya tersenyum padaku sambil
berkata …”Welcome back, Keke …!!!” Ujar mereka (halaman 99)
Setelah membahas tokoh
dan penokohan yang terdapat dalam novel, selanjutnya membahas mengenai sudut
pandang. Sudut pandang yang terdapat novel ini menggunakan sudut pandang orang
pertama sebagai pelaku utama, karena novel ini menggunakan kata “aku”. Selanjutnya
mengenai latar, latar terbagi atas tiga. Yang pertama memabahas latar tempat
salah satunya Rumah sakit, dimana terdapat kutipan “Dan mereka pun berjanji di sebuah rumah sakit tempat Pak Hata akan
praktek” (halaman 21). Latar tempat yang kedua adalah Sekolah, terdapat
kutipannya yaitu “Karena kami adalah
kelompok paling ngetop dan menghebohkan di sekolah kami.”(halaman 4). Latar
tempat yang terahir adalah rumah,
terdapat kutipan “Setelah tiba dirumah,
Ayah menyuruhku untuk masuk ke kamar dan beristirahat.”
Dalam
novel yang berjudul “Surat Kecil Untuk Tuhan” memiliki alur yang maju. Selanjutnya
membahas mengenai latar suasana. Latar suasana yang terdapat pada novel ini
adalah suasana membahagiakan, dan mengharukan sedih, karena terdapat
kutipan“Air mataku mengalir dan
rasa sedih mendalam merasuki seluruh ragaku. Selama ini Aku bukanlah terserang
tumor. Namun Kanker. Hal yang kutahu akan penyakit ini! Penyakit mematikan!
Penyakit menakutkan! Banyak hal yang kutahu akan penyakit ini namun tak pernah
kuduga Aku pun harus mengalami duka ini. ” Dan yang terakhir mengenai latar waktu. Latar waktu dalam novel ini adalah pagi, siang dan
malam hari
Pembahasan
yang terakhir mengenai Amanat. Amanat terhadap novel ini yang pertama kita
harus sabar menghadapi semua cobaan dan kita harus terus berfikir positif
terhadap semua yang terjadi pada kita. Yang kedua, kita sebagai manusia harus
beremangat dalam bertahan hidup yang sangat keras dan pantang menyerah terhadap
penyakit dan yang terahir semua rencana tuhan pasti baik dan pasti ada
hikmahnya, maka kita harus menerimanya dengan ikhlas dan tabah.
Berdasarkan
sinopsis di atas, dalam novel ini terkandung nilai keagamaan yang dimana mengajarkan
pada kita untuk lebih bersyukur terhadap tuhan dan tidak menyombongkan diri. Disisi
lain juga mengajarkan kita agar dapat memberi dukungan kepada siapa saja yang
menghadapi cobaan untuk tetap kuat dan bertahan untuk menghadapi penyakit yang
dihadapi. Dalam novel ini juga mengajarkan untuk saling menolong dan memberi
dukungan kepada sahabat dan siapapun itu yang ada disekitar kita.
*Tugas Menulis Kritik (Menulis
Kritik & Essai)